Selasa, 23 Juli 2013

bacalah!

Aku baru saja melihatnya. Suatu cerita, ah bukan cerita, tepatnya realita yang menurutku siapapun yang melihatnya akan tersentuh ke hati yang paling dalam sekalipun. Ah, aku saja sampai dibuat menangis.  Dua pasangan yang sudah termakan umur duduk di pertigaan itu, selalu setia menanti rezeki yang entah kapan datangnya. Dengan membawa beberapa barang dagangannya yang selalu mereka harapkan akan dapat menjadi sesuatu yang berguna untuk menyambung hidup mereka. Sang istri yang selalu setia menuntun suaminya dalam kejamnya hidup. Ya! Lelaki tua memang tak dapat lagi melihat apa yang seharusnya Ia lihat. Termasuk wajah istrinya sendiri.

Dari kejauhan aku melihat mereka masih duduk setia di pertigaan itu, sampai aku melihat seorang wanita berjilbab turun dari kendaraannya memberikan sesuatu kepada pasangan tua itu. Aku sempat tersenyum melihat kejadian itu sampai akhirnya cairan bening jatuh dari pelupuk mataku. Ternyata dihari yang sesibuk ini masih ada yang memperhatikan sesuatu yang kadang kita lihat namun hanya sekedar tergambar di mata kita saja. Lalu kita acuhkan begitu saja. Aku sempat terbayang bagaimana nantinya aku juga berada di posisi mereka? Tuhan Maha Adil selagi kita masih mau berusaha dan tak pernah melupakan-Nya walau dalam satu helaan nafas kita.

Ya merekalah pasangan tua yang tak kenal menyerah menanti rezeki yang seharusnya menjadi milik mereka. Menanti dipertigaan itu. Pertigaan antara fakultas Kedokteran dengan Puskom dan Pasca Sarjana itu. Di kampusku. UNS.


                                                                                July 7th, 2013

                                                                                      08.54 a.m

Tidak ada komentar:

Posting Komentar