Selasa, 30 Juli 2013

CHAPTER | MIDNIGHT RAMEN

Title     : Midnight Ramen
Genre  : Fantasy, Comedy  Romance.
Length : Chapter
Cast     : Kim Ji-Yeon
              Cho Kyuhyun
              Lee Donghae

-Kim Ji Yeon POV-

Aku menghela nafasku kasar. Melihat lembaran-lembaran yang penuh tulisan itu membuatku ingin memakannya saja. Kalau saja besok tidak ada ujian aku pasti sudah tidur sedari tadi. Sudah lewat tengah malam, aku mendengar bebunyian dari perutku. Aiss, aku sampai lupa kalau aku belum memberi jatah untuk perutku. Ku putuskan untuk keluar mencari sesuatu untuk mengisi perutku yang sudah berteriak sedari tadi. Malas sekali sebenarnya, tapi aku juga tak mau mati gara-gara kelaparan. Itu pasti akan menjadi peristiwa memalukan. Seorang mahasiswi diduga meninggal karena kelaparan. Yaaa! Mengerikan! Ck!

Jalanan sudah cukup bebas dari keramaian. Ah, aku suka sekali suasana seperti ini. Damai. Mataku sibuk mencari tempat yang bisa ku jadikan tempat untuk mengisi perutku. Semoga saja masih ada yang berpihak padaku. Cukup lama aku mencari akhirnya menemukan kedai ramen yang bertuliskan “open”. Segera ku masuki kedai tersebut.
“Aneh, kenapa sepi sekali? Ah, mungkin karena sudah malam.” Aku mencoba memberi ketenangan pada diri sendiri.
“Aghassi, Ahjussi, Ahjumma, halloo?”. Kenapa tidak ada jawaban? Apa mungkin teriakanku kurang keras? “Ahjussi, permisi?”. Tetap tak ada jawaban. Ck! Aku putuskan untuk masuk ke tempat pelayan. Bingo! Aku mendapati sosok makhluk yang sedang terbaring di sofa dengan muka tertutup buku. Pantas saja dari tadi tak menjawab.
“Ahjussi, apa kau masih menjual ramen?”. Aku mencoba membangunkan laki-laki ini. Kalau saja aku tak kelaparan seperti ini mana mungkin aku mau melakukan hal seperti ini. Ku lihat ia menggeliat pelan akibat suaraku yang mengganggunya mungkin. Buku yang menutupi wajahnya terjatuh ke lantai. Sepertinya aku salah memanggil ia dengan sebutan Ahjussi. Ia masih muda dan sepertinya seumuran denganku dan cukup___err tampan. Aiss, apa yang kau fikirkan Ji?
“Ah, ternyata ada pembeli huh? Maaf ya nona cantik membuatmu menunggu?”. Ia tersenyum. Dan_____sangat tampan. Apa yang kamu fikirkan Ji? Bangun bodoh!. “Ah, iya tak apa. Emm, aku pesan semangkuk ramen.” Sedikit terganggu dengan wajahnya itu -_-.
“Baiklah nona cantik, tunggu lah sebentar. Aku akan segera membawakanmu semangkuk ramen special dariku.” Kali ini dia tidak hanya memasang senyum mematikannya, ia juga mengerlingkan matanya padaku. Apa-apaan dia? Membuatku takut saja.
Aku berjalan menuju bangku kosong dekat jendela. Posisi favoritku. Aku bisa melihat pemandangan malam dari sini. Ku ketuk-ketukan jemariku diatas meja sambil melihat-lihat keadaan luar yang cukup sepi.
“Mwo? Kau? Sejak kapan duduk di situ?”.
“sejak tadi” Jawabnya yang tak ketinggalan dengan senyumannya itu. “Ah, maaf membuatmu menunggu.” Membuatku kaget saja. Kenapa aku tidak menyadari kehadirannya? Aiss, apa karena aku terlalu menikmati lamunanku tadi.
“Ne, silahkan menikmati ramen buatanku ne! Semoga tak mengecewakan pelanggan malamku, haha.” Dia terkekeh dengan ucapannya itu, iss dia mengejekku atau apa. Ah sudahlah tak ku ambil pusing dengan kata-katanya. Aku sudah cukup menahan laparku sedari tadi. kelihatannya ramennya sih enak.  Selamat makan Ji ^^. Aku mulai menyumpit ramen yang asapnya masih mengepul itu. Meniup-niup agar tak terlalu panas saat ku makan. Aku makan begitu cepat, mungkin karena kondisi perutku yang sudah meneriaki ku agar diberi makan sejak tadi. ku seruput habis kuah ramen yang ku makan.

“Yaak! Kenapa kau duduk di situ huh?”. Aku terkejut saat melihat namja berambut coklat itu ternyata duduk di hadapanku. Itu berarti dia sedari tadi mengamatiku selama aku memakan ramen itu? Dan aku tadi makan seperti orang kelaparan? Ais, memang kau kelaparan kan Ji -_- ah ya ampun! Memalukan saja.
“Kau sangat lucu saat makan tadi, jadi aku mengamatimu.” Ia pikir aku ini tontonan sirkus atau apa? “Dan kau pasti yeoja insomnia yang sedang kelaparan sehingga kau datang ke kedai ku hum? Haha ” tambah namja itu diikuti tawanya.
“Kalau saja ini bukan tengah malam mungkin aku tidak akan mampir ke kedaimu dan mencari tempat lain.”
“Mwo? Jadi kau hanya akan ke kedai ku jika tengah malam seperti ini?” Yaaak! Dia ini bodoh atau apa sih? “Terserah lah, tapi ramenmu lumayan enak. Terima kasih ne!”
“Ne sama-sama. Kau tahu? Kau adalah pelanggan pertama yang langsung ku layani. Dan ternyata hasilku tak sia-sia. Senangnya.” Ia terlihat begitu bahagia sekali hanya mendengar kata lumayan enak dariku. “Apa kau pemilik kedai ini? Bukan pelayan oh?”.
“Ne aku Cho Kyuhyun pemilik kedai ini. Siapa namamu nona cantik?” astaga, dia mulai menggodaku lagi. Tuhan, kuatkanlah aku dalam menghadapi namja ini. “Ah, Kim Ji-Yeon imnida, kau bisa memanggilku Ji.” “Baiklah Ji, senang bisa bertemu denganmu.” Dia mengulurkan tangannya menujuku sebagai tanda perkenalan. Dingin! Itulah yang aku rasakan saat tanganku dengan tangannya bersatu.
Aku mengobrol banyak dengannya. Dari kisah hidupnya sampai kisah cintanya ia ceritakan padaku. Aku sempat menangis mendengar kisah cintanya itu. Dia bilang kekasihnya meninggal tertabrak mobil. Padahal beberapa hari lagi mereka akan melangsungkan pernikahan. Cukup menyenangkan bisa bercerita dengannya. Tak ku rasa, mataku sudah mulai berat saja. Jelas saja, ini kan sudah hampir jam tiga pagi. Ah, aku menggeplak dahiku sendiri. “Mwo? Ada apa Ji-ya?”
“Aku lupa, besok aku harus bangun pagi Kyuhyun-ah, aku ada ujian. Sepertinya aku harus segera pulang. Terima kasih banyak ne, senang berkenalan denganmu.” Aku membungkukan badanku sebagai tanda aku berpamitan untuk pulang.
“Ne, kau harus mampir lagi kapan-kapan Ji-ya!” aku hanya tersenyum menanggapi pernyataannya tadi. Ia membalas tanda perpisahanku. Kemudian ku lihat dia melambaikan tangan dan tersenyum kepadaku saat aku mulai keluar menjauhi tempat ia berdiri tadi.

-AUTHOR POV-

“Kau sangat menarik! Maafkan aku Kim Ji-Yeon! Sepertinya kaulah yang akan menyelamatkanku. Harus!” Batin Kyuhyun mantap.

***

“Yak, Oppa, kau tahu? Semalam aku makan ramen di sebuah kedai. Dan aku berkenalan dengan namja bernama Cho Kyuhyun. Dia sangatlah tampan. Dia pemilik kedai itu. Aku, sepertinya menyukainya oppa.” Yap! Ji Yeon sedang menceritakan kejadian yang ia alami semalam kepada Lee Donghae. Karena Donghae sunbae-nya jadi ia memanggilnya dengan sebutan Oppa.
“Mwoya? Cho Kyuhyun? Ramen? Kedai?” Donghae hanya membulatkan matanya lebar-lebar mendengar cerita Jiyeon tersebut. “Apa nama kedai itu Ji-ya?” tambahnya.
“Ne oppa,  Cho Kyuhyun. Nama kedai itu, kalau tidak salah____kedai Ramen-Kyu! Ne itu namanya. Waeyo oppa? Ada masalah? Apa kau mengenalnya?”
“Yak! Kim Ji-Yeon apa kau tidak tau mengenai Cho-Kyuhyun dan kedainya itu huh?” Tentu saja pertanyaan dari Donghae tersebut langsung membuat JiYeon menggeleng-gelengkan kepalanya dan sedetik kemudian wajahnya memancarkan (?) tampang penasarannya.
“Harus kau ketahui Ji-ya, bahwa sebenarnya Cho Kyuhyun itu_______________"

-To be Continued-


Wkwk lagi-lagi saya membuat sebuah cerita yang nggak banget buat dibaca -___- tapi semoga masih bisa dibaca ._.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar