Title : Midnight
Ramen
Genre : Fantasy,
Comedy Romance.
Length : Chapter
Cast : Kim Ji-Yeon
Cho Kyuhyun
Lee Donghae
-Kim Ji Yeon POV-
Aku menghela nafasku kasar. Melihat
lembaran-lembaran yang penuh tulisan itu membuatku ingin memakannya saja. Kalau
saja besok tidak ada ujian aku pasti sudah tidur sedari tadi. Sudah lewat
tengah malam, aku mendengar bebunyian dari perutku. Aiss, aku sampai lupa kalau
aku belum memberi jatah untuk perutku. Ku putuskan untuk keluar mencari sesuatu
untuk mengisi perutku yang sudah berteriak sedari tadi. Malas sekali
sebenarnya, tapi aku juga tak mau mati gara-gara kelaparan. Itu pasti akan
menjadi peristiwa memalukan. Seorang mahasiswi diduga meninggal karena
kelaparan. Yaaa! Mengerikan! Ck!
Jalanan sudah cukup bebas dari
keramaian. Ah, aku suka sekali suasana seperti ini. Damai. Mataku sibuk mencari
tempat yang bisa ku jadikan tempat untuk mengisi perutku. Semoga saja masih ada
yang berpihak padaku. Cukup lama aku mencari akhirnya menemukan kedai ramen
yang bertuliskan “open”. Segera ku masuki kedai tersebut.
“Aneh, kenapa sepi sekali? Ah,
mungkin karena sudah malam.” Aku mencoba memberi ketenangan pada diri sendiri.
“Aghassi, Ahjussi, Ahjumma, halloo?”.
Kenapa tidak ada jawaban? Apa mungkin teriakanku kurang keras? “Ahjussi,
permisi?”. Tetap tak ada jawaban. Ck! Aku putuskan untuk masuk ke tempat
pelayan. Bingo! Aku mendapati sosok makhluk yang sedang terbaring di sofa
dengan muka tertutup buku. Pantas saja dari tadi tak menjawab.
“Ahjussi, apa kau masih menjual
ramen?”. Aku mencoba membangunkan laki-laki ini. Kalau saja aku tak kelaparan
seperti ini mana mungkin aku mau melakukan hal seperti ini. Ku lihat ia
menggeliat pelan akibat suaraku yang mengganggunya mungkin. Buku yang menutupi
wajahnya terjatuh ke lantai. Sepertinya aku salah memanggil ia dengan sebutan
Ahjussi. Ia masih muda dan sepertinya seumuran denganku dan cukup___err tampan.
Aiss, apa yang kau fikirkan Ji?
“Ah, ternyata ada pembeli huh? Maaf
ya nona cantik membuatmu menunggu?”. Ia tersenyum. Dan_____sangat tampan. Apa
yang kamu fikirkan Ji? Bangun bodoh!. “Ah, iya tak apa. Emm, aku pesan
semangkuk ramen.” Sedikit terganggu dengan wajahnya itu -_-.
“Baiklah nona cantik, tunggu lah
sebentar. Aku akan segera membawakanmu semangkuk ramen special dariku.” Kali
ini dia tidak hanya memasang senyum mematikannya, ia juga mengerlingkan matanya
padaku. Apa-apaan dia? Membuatku takut saja.
Aku berjalan menuju bangku kosong dekat jendela. Posisi
favoritku. Aku bisa melihat pemandangan malam dari sini. Ku ketuk-ketukan
jemariku diatas meja sambil melihat-lihat keadaan luar yang cukup sepi.
“Mwo? Kau? Sejak kapan duduk di situ?”.
“sejak tadi” Jawabnya yang tak ketinggalan dengan senyumannya
itu. “Ah, maaf membuatmu menunggu.” Membuatku kaget saja. Kenapa aku tidak
menyadari kehadirannya? Aiss, apa karena aku terlalu menikmati lamunanku tadi.
“Ne, silahkan menikmati ramen buatanku ne! Semoga tak mengecewakan
pelanggan malamku, haha.” Dia terkekeh dengan ucapannya itu, iss dia mengejekku
atau apa. Ah sudahlah tak ku ambil pusing dengan kata-katanya. Aku sudah cukup
menahan laparku sedari tadi. kelihatannya ramennya sih enak. Selamat makan Ji ^^. Aku mulai menyumpit
ramen yang asapnya masih mengepul itu. Meniup-niup agar tak terlalu panas saat
ku makan. Aku makan begitu cepat, mungkin karena kondisi perutku yang sudah
meneriaki ku agar diberi makan sejak tadi. ku seruput habis kuah ramen yang ku
makan.
“Yaak! Kenapa kau duduk di situ huh?”. Aku terkejut saat
melihat namja berambut coklat itu ternyata duduk di hadapanku. Itu berarti dia
sedari tadi mengamatiku selama aku memakan ramen itu? Dan aku tadi makan
seperti orang kelaparan? Ais, memang kau kelaparan kan Ji -_- ah ya ampun! Memalukan
saja.
“Kau sangat lucu saat makan tadi, jadi aku mengamatimu.” Ia pikir
aku ini tontonan sirkus atau apa? “Dan kau pasti yeoja insomnia yang sedang
kelaparan sehingga kau datang ke kedai ku hum? Haha ” tambah namja itu diikuti
tawanya.
“Kalau saja ini bukan tengah malam mungkin aku tidak akan mampir
ke kedaimu dan mencari tempat lain.”
“Mwo? Jadi kau hanya akan ke kedai ku jika tengah malam
seperti ini?” Yaaak! Dia ini bodoh atau apa sih? “Terserah lah, tapi ramenmu
lumayan enak. Terima kasih ne!”
“Ne sama-sama. Kau tahu? Kau adalah pelanggan pertama yang
langsung ku layani. Dan ternyata hasilku tak sia-sia. Senangnya.” Ia terlihat
begitu bahagia sekali hanya mendengar kata lumayan enak dariku. “Apa kau
pemilik kedai ini? Bukan pelayan oh?”.
“Ne aku Cho Kyuhyun pemilik kedai ini. Siapa namamu nona
cantik?” astaga, dia mulai menggodaku lagi. Tuhan, kuatkanlah aku dalam
menghadapi namja ini. “Ah, Kim Ji-Yeon imnida, kau bisa memanggilku Ji.” “Baiklah
Ji, senang bisa bertemu denganmu.” Dia mengulurkan tangannya menujuku sebagai
tanda perkenalan. Dingin! Itulah yang aku rasakan saat tanganku dengan
tangannya bersatu.
Aku mengobrol banyak dengannya. Dari kisah hidupnya sampai
kisah cintanya ia ceritakan padaku. Aku sempat menangis mendengar kisah cintanya
itu. Dia bilang kekasihnya meninggal tertabrak mobil. Padahal beberapa hari
lagi mereka akan melangsungkan pernikahan. Cukup menyenangkan bisa bercerita
dengannya. Tak ku rasa, mataku sudah mulai berat saja. Jelas saja, ini kan
sudah hampir jam tiga pagi. Ah, aku menggeplak dahiku sendiri. “Mwo? Ada apa
Ji-ya?”
“Aku lupa, besok aku harus bangun pagi Kyuhyun-ah, aku ada
ujian. Sepertinya aku harus segera pulang. Terima kasih banyak ne, senang
berkenalan denganmu.” Aku membungkukan badanku sebagai tanda aku berpamitan
untuk pulang.
“Ne, kau harus mampir lagi kapan-kapan Ji-ya!” aku hanya
tersenyum menanggapi pernyataannya tadi. Ia membalas tanda perpisahanku. Kemudian
ku lihat dia melambaikan tangan dan tersenyum kepadaku saat aku mulai keluar
menjauhi tempat ia berdiri tadi.
-AUTHOR POV-
“Kau sangat menarik! Maafkan aku Kim Ji-Yeon! Sepertinya kaulah
yang akan menyelamatkanku. Harus!” Batin Kyuhyun mantap.
***
“Yak, Oppa, kau tahu? Semalam aku makan ramen di sebuah
kedai. Dan aku berkenalan dengan namja bernama Cho Kyuhyun. Dia sangatlah
tampan. Dia pemilik kedai itu. Aku, sepertinya menyukainya oppa.” Yap! Ji Yeon
sedang menceritakan kejadian yang ia alami semalam kepada Lee Donghae. Karena Donghae
sunbae-nya jadi ia memanggilnya dengan sebutan Oppa.
“Mwoya? Cho Kyuhyun? Ramen? Kedai?” Donghae hanya membulatkan
matanya lebar-lebar mendengar cerita Jiyeon tersebut. “Apa nama kedai itu
Ji-ya?” tambahnya.
“Ne oppa, Cho Kyuhyun.
Nama kedai itu, kalau tidak salah____kedai Ramen-Kyu! Ne itu namanya. Waeyo
oppa? Ada masalah? Apa kau mengenalnya?”
“Yak! Kim Ji-Yeon apa kau tidak tau mengenai Cho-Kyuhyun dan
kedainya itu huh?” Tentu saja pertanyaan dari Donghae tersebut langsung membuat
JiYeon menggeleng-gelengkan kepalanya dan sedetik kemudian wajahnya memancarkan
(?) tampang penasarannya.
“Harus kau ketahui Ji-ya, bahwa sebenarnya Cho Kyuhyun
itu_______________"
-To be Continued-
Wkwk lagi-lagi saya membuat sebuah cerita yang nggak banget
buat dibaca -___- tapi semoga masih bisa dibaca ._.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar